ANTONIM

Mungkin ketika kita mendapati kesalahan seorang guru kita merasa sangat kecewa.Apalagi seorang memang harus menjadi figure panutan bagi siswanya.Tapi pernahkah kita berpikir kalau seorang guru adalah manusia juga.Yang memiliki potensi untuk berbuat salah dan khilaf.Mengapa ketika berbuat salah kita tak dapat menerimanya sedangkan kita sendiri sering menyusahkan dan membuat salah kepada mereka.Bukankah kita hanya dituntut untuk mengambil hal yang baik dari mereka.

Seorang guru yang mengajar kita bukanlah untuk dibenci atau diceritakan aibnya keteman kita.Tapi sudah sepantasnya sebuah penghormatan dan penghargaan yang diharus dipersembahkan kepada mereka.Dibawah ini ada sebuah cerita yang berisi lelucon tentang seorang guru.Cerita ini bukanlah untuk menjelekkan mereka melainkan untuk menyadarkan kita ternyata mereka juga manusia dan sedikit melupakan kebijakkan mereka yang mungkin menjengkelkan mereka.Semoga dapat menghibur………….

Kelas yang tadi ribut-ribut tanpa guru, kini menjadi sunyi.

Guru Bahasa Indonesia yang paling ditakuti dan disegani oleh semua murid telah masuk ke

dalam kelas. Wajahnya garang seperti harimau kelaparan.


Murid-murid : Selamat pagi, Bu Guru!

Bu Guru (dengan suara melengking) : Mengapa bilang selamat pagi saja?

Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendoakan saya tidak selamat ya?


Murid-murid : Selamat pagi, siang dan sore Bu Guru.....

Bu guru : Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu !

Katakan saja selamat sejahtera, bukankah lebih bagus didengar dan penuh makna?

Lagipula ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan.


Murid-murid : Selamat sejahtera Bu Guru!

Bu guru : Sama-sama, duduk! Dengar sini baik-baik. Hari ini Bu Guru mau menguji kalian semua

tentang perlawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kamu

semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengertii....?

Murid-murid : Mengerti Bu Guru...


Guru : Pandai!

Murid-murid : Bodoh!

Guru : Tinggi!

Murid-murid : Rendah!

Guru : Jauh!

Murid-murid : Dekat!

Guru : Berjaya!

Murid-murid : Menang!

Bu Guru terhenti karena jawaban muridnya salah.

Guru : Salah itu...!

Murid-murid : Betul ini!

Guru (geram) : Bodoh!

Murid-murid : Pandai!

Guru : Bukan!

Murid-murid : Ya!

Guru (mulai pusing) : Oh Tuhan!

Murid-murid : Oh Hamba!

Guru : Dengar, ini....

Murid-murid : Dengar, itu...

Guru : Diaaaaaam..........!!!!!

Murid-murid : Ribuuuuut........!!!!!

Guru : Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!

Murid-murid : Ini adalah jawaban, pandai!!!

Guru : Mati aku!

Murid-murid : Hidup kami!

Guru : Saya rotan baru tau rasa!!

Murid-murid : Kita akar lama tak tau rasa!!

Guru : Malas aku ngajar kalian!

Murid-murid : Rajin kami belajar bu guru...

Guru: Kalian gila semua !!!

Murid-murid : Kami waras sebagian !!!

Guru : Cukup! Cukuuuuuup !

Murid-murid : Kurang! Kuraaaaaang !

Guru : Sudah ! Sudaaaaaaaahhh......!

Murid-murid : Belum! Beluuuuuuumm.....!

Guru : Mengapa kamu semua bodoh sekali?

Murid-murid : Sebab saya seorang pandai!

Guru : Oh! Melawan, ya ??!!

Murid-murid : Oh! Mengalah, tidak ??!!

Guru : Kurang ajar!

Murid-murid : Cukup ajar!

Guru : Habis aku !

Murid-murid : Kekal kamu !

Guru (putus asa) : O.K. Pelajaran sudah habis!

Murid-murid : K.O. Pelajaran belum mulai!

Guru : Sudah, bodoh!

Murid-murid : Belum, pandai!

Guru : Berdiri!

Murid-murid : Duduk!

Guru : Bego kalian ini!

Murid-murid : Cerdik kami itu!

Guru : Rusak!

Murid-murid : Baik!

Guru (stres) : Kamu semua ditahan siang ini!!!

Murid-murid : Kami sebagian dilepaskan malam itu!!!

Tidak ada komentar: